
Gen Z Bicara Gaya: Upcycle & Thrifting Lebih dari Tren
Zonalifestyle – Di tengah era konsumsi cepat dan tren yang silih berganti, Gen Z Bicara Gaya dengan cara yang berbeda. Bagi generasi ini, fesyen bukan lagi sekadar mengikuti arus mode mainstream, melainkan menjadi pernyataan sikap. Mereka memilih upcycle dan thrifting sebagai bentuk ekspresi diri sekaligus langkah sadar lingkungan. Fenomena ini berkembang pesat, menggeser dominasi fast fashion yang sebelumnya mendikte gaya anak muda.
Kesadaran Lingkungan di Balik Gaya
Gen Z Bicara Gaya bukan tanpa alasan. Kian banyak anak muda yang menyadari bahwa industri fesyen merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Produksi tekstil menyumbang emisi karbon dan penggunaan air yang masif. Oleh karena itu, memilih pakaian bekas (thrift) atau mendaur ulang pakaian lama (upcycle) menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap keberlanjutan.
Menurut data dari beberapa platform gaya hidup, lebih dari 60% Gen Z menyatakan lebih memilih merek yang peduli terhadap lingkungan. Gerakan ini bukan hanya terlihat di kota-kota besar, tapi juga menyebar lewat media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana para kreator fesyen memamerkan transformasi pakaian lama menjadi outfit kekinian yang unik dan autentik.
“Plant-Based & Fungsional: Menu Cerdas yang Jadi Gaya Hidup”
Lebih dari Sekadar Hemat
Memang, salah satu daya tarik thrifting dan upcycling adalah harganya yang lebih ramah kantong. Namun, Gen Z Bicara Gaya bukan hanya demi penghematan. Mereka menikmati proses mencari “hidden gems” di toko barang bekas dan mendesain ulang pakaian agar sesuai dengan selera pribadi.
Gaya ini pun mendobrak standar mode yang seragam. Alih-alih mengenakan produk massal yang serupa, Gen Z menciptakan tampilan khas yang mencerminkan identitas mereka sendiri. Personalitas dan kreativitas menjadi nilai lebih yang tidak ditemukan dalam produk fast fashion.
Masa Depan Fesyen yang Lebih Bertanggung Jawab
Dengan terus tumbuhnya komunitas thrift dan kreator DIY fashion, Gen Z Bicara Gaya membuka jalan bagi masa depan industri fesyen yang lebih inklusif, sadar lingkungan, dan etis. Merek-merek besar pun mulai menanggapi tren ini dengan menghadirkan lini pakaian daur ulang dan sistem “take back” untuk barang lama.
Lebih dari sekadar tren sesaat, gaya hidup ini mencerminkan pergeseran nilai dalam konsumen muda masa kini—yang menginginkan fesyen yang tidak hanya keren, tetapi juga berdampak positif bagi bumi. Dan dengan suara yang semakin kuat, Gen Z Bicara Gaya adalah cermin perubahan arah industri yang akan terus menginspirasi.
“Kenalan dengan Allulose, Pemanis Baru yang Ramah Gula Darah”